Mengenal bakat anak adalah agenda penting yang harus dikerjakan
oleh orangtua. Dengan mengenal bakat anak, orangtua bisa membantu
anak mengembangkan karier di masa depannya. Bagaimana orang tua
dapat mengenal bakat anak?
Mengenal bakat anak adalah persoalan yang paling banyak ditanyakan dalam setiap seminar parenting maupun workshop pengembangan bakat anak. Wajar saja karena banyak orangtua yang belum mengetahui cara mengenal bakat anak yang efektif. Bahkan ketidaktahuan orangtua dimanfaatkan oleh sejumlah pihak untuk mendapatkan keuntungan sepihak. Bila anda adalah orang tua yang peduli dan ingin belajar, maka sudah selayaknya anda membaca artikel ini hingga tuntas kemudian mempraktekkannya.
Bakat anak sebenarnya tidak bisa diketahui
persisnya, kita hanya bisa mengetahui potensi bakat anak.
Mengapa? Bakat menurut Howard Gardner adalah aktivitas teratur yang
dihargai masyarakat dan dapat dinilai berdasakan tingkat keahliannya.
Contoh, menggambar adalah aktivitas yang bisa disebut bakat
ketika aktivitas menggambar tersebut dihargai oleh masyarakat, seperti
kesempatan mengikuti pameran atau hasil menggambarnya dibeli. Jadi kita
baru mengenali bakat anak yang sebenarnya ketika suatu aktivitas anak dihargai
oleh masyarakat.
A.
Stimulasi anak untuk melakukan eksplorasi
Pancing ketertarikan anak untuk melakukan
suatu aktivitas, dan jangan langsung memberi perintah. Apabila anak bertanya,
jelaskan seperlunya. Sebagaimana tugas perkembangan bakat pertama, anak perlu
mencoba berbagai aktivitas dari keseluruhan ragam kecerdasan majemuk.
B. Beri
kesempatan anak beraktivitas
Jika anak
tertarik, beri kesempatan pada anak melakukan aktivitas tersebut. Awalnya
orangtua bisa mendampingi anak, namun usahakan agar anak tetap merasa mandiri
dalam melakukan aktivitasnya. Ketika merasa didikte orangtua, perilaku anak
tidaklah mengacu pada kecerdasan majemuknya, tetapi karena mengikuti perintah
orangtua.
C. Kenali
perilaku seru anak
Lakukan
pengamatan terhadap perilaku anak: sebelum, selama, dan setelah melakukan
aktivitas. Bagaimana sikap anak sebelum melakukan aktivitas? Apa saja sikap dan
perilaku yang ditunjukkan oleh anak selama melakukan aktivitas tersebut?
Bagaimana pula sikap anak setelah melakukan aktivitas? Perilaku lebih mudah
diamati karena terlihat jelas. Orangtua juga perlu lebih jeli dalam mengamati
sikap anak yang subtil, seperti dahi yang mengernyit atau perubahan ekspresi
wajah. Usai melakukan aktivitas, ajukan pertanyaan agar anak bercerita mengenai
pengalamannya melakukan aktivitas tersebut.
Perilaku
seru mempunyai 4 ciri, yaitu :
·
Cepat belajar, anak relatif cepat belajar cara
melakukan suatu aktivitas. Cepat belajar bukan sebatas cepat menguasai,
melainkan bisa juga cepat mencari tahu dan mencoba melakukannya. Apabila tidak
langsung melakukan, anak cenderung banyak bertanya untuk memuaskan rasa ingin
tahunya. Setelah beberapa kali mencoba, anak relatif bisa belajar sendiri
sehingga semakin mahir melakukan aktivitas tersebut.
·
Asyik,
anak asyik melakukan aktivitas; semua perhatiannya tertuju pada aktivitas
tersebut, sehingga seringkali mengabaikan hal-hal yang lain. Asyik tidak hanya
sebatas merasakan kesenangan. Keasyikan juga bicara tentang merasakan
pengalaman seru, yakni kesesuaian antara kemampuan dengan tantangan yang dihadapi
anak.
·
Puas, anak merasa puas setelah melakukan
aktivitas. Anak menunjukkan respon positif yang terlihat dari ekspresi
wajahnya. Bahkan, beberapa anak menceritakan dengan penuh semangat mengenai
pengalamannya dalam melakukan aktivitas tersebut.
·
Ingin mengulang, anak ingin mengulang aktivitas
tersebut. Beberapa anak ingin mengulang
karena tertantang untuk mencoba aktivitas dengan tingkat kesulitan yang
lebih. Anak lain tertantang karena ingin mencoba kembali, mungkin sebelumnya ia
merasa belum menguasai dengan baik.
Bila anak
tidak menunjukkan perilaku seru maka anda belum bisa mengenal bakat anak secara
nyata. Berilah stimulasi agar anak melakukan aktivitas yang lain atau
berkunjung ke berbagai tempat yang berbeda. Semakin beragam aktivitas semakin
besar kemungkinan anak menunjukkan perilaku seru.
D. Lakukan
penilaian terhadap perilaku seru anak
Bila sudah
mengenali perilaku seru anak, orangtua bisa memeriksa perilaku seru tersebut
termasuk kecerdasan majemuk yang mana.
E. Refleksikan
hasil penilaian bersama anak
Tak hanya
dilakukan orangtua, anak pun harus mengenali kecerdasan majemuk dan minatnya. Apabila
telah melakukan penilaian, komunikasikan hasil penilaian orangtua pada anak. Cara
mengkomunikasikannya tentu sesuai dengan usia dan kemampuan komunikasi anak. Ceritakan
perilaku anak pada berbagai aktivitas dan kemudian cari tahu komentar anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar